Sabtu, 04 Juni 2011

Bahaya Yang mengancam Kesehatan Kita Sehari-hari

Bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Apa saja?
Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.



1. Talenan kayu. Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.






2. Talenan plastik. Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru.



3. Sikat gigi. Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.






4. Handuk. Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.







5. Bantal. Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.

Kamis, 02 Juni 2011

Vitamin D Penting untuk Penderita Asma

Lifestyle + / Kamis, 2 Juni 2011 06:31 WIB
Penderita penyakit asma yang kekurangan vitamin D akan mengalami masalah lebih parah pada pernapasan mereka ketimbang pasien asma yang memiliki kandungan vitamin cukup pada tubuh mereka.  

Para peneliti menemukan bahwa penderita asma yang memiliki kandungan tinggi vitamin D pada tubuh mereka akan memiliki fungsi paru lebih baik dan juga respons yang lebih baik terhadap pengobatan dibandingkan dengan pasien yang kekurangan vitamin D.

"Temuan kami menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah akan mengakibatkan penyakit asma lebih parah," kata Dr. E. Rand Sutherland, dari divisi pulmonary and critical care medicine di National Jewish Health di Denver, Amerika Serikat, dalam laporannya yang diterbitkan di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.

Selain itu, kandungan vitamin D dapat memprediksikan sebaik apa tubuh merespons terhadap pengobatan steroid. Ada kemungkinan vitamin D bertindak sebagai pengubah sistem kekebalan tubuh atau pengubah respons tubuh terhadap steroid pada penderita asma.

Untuk studi ini, tim yang dipimpin Sutherland meneliti kadar vitamin D pada 54 penderita asma dan menguji fungsi paru mereka, respons saluran pernapasan dan respons terhadap pengobatan steroid. 

Pasien asma yang memiliki kandungan vitamin D rendah dalam darah mereka, tak bagus dalam tes yang mengevaluasi fungsi paru dan hiper-responsif saluran pernapasan mereka.

Bagi mereka dengan kandungan vitamin D di bawah 30 nanogram per milliliter (ng/ml), hipersensivitas saluran pernapasan mereka dua kali lipat, dibandingkan dengan mereka yang kandungan vitamin D dalam darah lebih banyak.

Kadar vitamin D yang rendah juga dikaitkan dengan buruknya respons terhadap terapi steroid dan peningkatan produksi pro-inflammatory cytokine, TNF-alpha. Hal ini mendorong kemungkinan bahwa kadar vitamin D rendah rentan terhadap radang saluran pernapasan.

Sementara penderita asma yang bobot tubuhnya paling berat memiliki kadar vitamin D terendah. Asma dalam hal ini dikaitkan dengan obesitas, dan kondisi kurang vitamin D ini bisa jadi sebagai faktor yang mengaitkan kedua kondisi tersebut, ujar Sutherland.

"Di sini ada potensi bahwa mengembalikan kadar vitamin D menjadi normal dapat membantu menyembuhkan asma mereka,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa sejauh ini belum diketahui apakah suplemen vitamin D dapat membantu penderita asma atau tidak.

Adapun rekomendasi untuk suplemen vitamin D bagi orang dewasa adalah 400 IU hingga 600 IU, tergantung pada usia. Sinar matahari pagi, minyak ikan dan ikan diketahui kaya dengan vitamin D.

Sementara itu, Dr. Michael F. Holick, direktur dari Vitamin D, Skin and Bone Research Laboratory di Boston University School of Medicine, menyebut hasil studi ini telah menguatkan sejumlah observasi sebelumnya bahwa vitamin D dapat meningkatkan fungsi paru.

"Juga diketahui bahwa glucocorticoids [steroid] dapat meningkatkan kerusakan vitamin D, sehingga membuat pasien asma memiliki risiko tinggi kekurangan vitamin D, dan sebagai akibatnya akan menyebabkan penurunan fungsi paru dan membuat asma mereka lebih parah,” kata Holick.

Untuk itu, Holick berpikir bahwa semua orang, baik penderita asma atau bukan, yang kekurangan vitamin D dapat mengkonsumsi suplemen vitamin D.

"Sudah amat jelas bahwa manusia membutuhkan vitamin D minimal 1.400 IU dan hingga 2.000 IU per hari. Dan jika Anda kegemukan, Anda mungkin butuh 1,5 hingga dua kali lipat jumlah itu, sebab lemak akan menghilangkan vitamin D," tutur Holick.

Dengan begitu, maka mereka yang kegemukan dapat mengkonsumsi vitamin D hingga 10.000 IU per hari tanpa khawatir dengan kesulitan mengendalikan racun.(go4/DNI)

Manfaat Menangis Buat Kesehatan


7 Manfaat Menangis Buat Kesehatan
Manfaat Menangis Buat Kesehatan
Menangis ternyata ada manfaatnya loh? Kalo kelamaan menangis emang bisa bikin mata merah en bengkak. Tapi menangis dan mengeluarkan air mata juga bisa jadi obat ajaib yang berguna buat kesehatan tubuh dan pikiran. Masa seh? berikut 7 manfaat menangis buat kesehatan.
Ada beberapa alasan manusia untuk menangis:
1. Menangis karena kasih sayang dan kelembutan hati.
2. Menangis karena rasa takut.
3. Menangis karena cinta.
4. Menangis karena gembira.
5. Menangis karena menghadapi penderitaan.
6. Menangis karena terlalu sedih.
7. Menangis karena terasa hina dan lemah.
8. Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.
9. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
10. Menangis orang munafik == pura-pura menangis.
Berikut 7 manfaat menangis untuk kesehatan yang bisa kamu dapatkan setelah menangis dan mengeluarkan air mata.
1. Membantu penglihatan
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
2. Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan “lisozom” yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-2 yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-2 yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.
3. Meningkatkan mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
4. Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun.
Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.
5. Mengurangi stres
Bagaimana menangis bisa mengurangi stres ? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu “endorphin leucine-enkaphalin” dan “prolactin.”
Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-2 yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.
6. Membangun komunitas
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-2′nya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.
7. Melegakan perasaan
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun kamu didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.
Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena kamu bisa menangis meledak-ledak

Donat tak baik untuk kesehatan


Lifestyle + / Senin, 16 Mei 2011 09:17 WIB
TAK selamanya makanan lezat kesukaan tak bersahabat dengan kesehatan Anda. Semakin banyak rasa lezat, sayangnya tidak diimbangi dengan kesadaran agar tidak terlalu sering menikmati makanan lezat yang kebanyakan tidak baik untuk kesehatan Anda.

Inilah enam makanan lezat yang disukai oleh hampir seluruh penduduk dunia dan sayangnya tidak bersahabat untuk kesehatan Anda. Bila selama ini Anda senang menikmati enam makanan ini, ada baiknya Anda mulai membatasi konsumsi makanan-makanan tersebut.

1. Daging Yang Diproses

The American Institute for Cancer Research mengemukakan bahwa daging yang telah mengalami proses pengasapan, pengawetan, penggaraman dan telah terkena bahan kimia sebagai pengawet terkait langsung dengan naiknya risiko kanker usus.

Ini disebabkan karena produk daging yang telah diproses mengandung banyak garam, lemak dan kolesterol jahat, serta hanya sedikit mengandung nutrisi dan sedikit serat.

2. Makanan Yang Dibekukan
Sekalipun terlihat dalam porsi kecil, makanan jadi yang dibekukan (biasanya dipanaskan dalam microwave) mengandung banyak kalori. Livestrong.com menemukan bahwa salah satu makanan beku populer (di Amerika Serikat) yang terdiri dari potongan ayam beku mengandung 64 gram lemak dan 1020 kalori dalam satu porsi (kebutuhan normal kalori wanita dewasa 2000 - 2500 kalori/hari).

Di samping itu, sekalipun makanan beku tersebut dikhususkan untuk diet rendah lemak, tetap saja proses pengolahan makanan beku mengandung banyak sodium (salah satu bahan pengawet).

3. Donat
Kue bulat dengan lubang di tengah ini memang menjadi salah satu kue kesukaan seluruh warga dunia. Si lezat ini dilaporkan oleh livestrong.com mengandung setumpuk hal tidak sehat yang tidak bersahabat dengan kesehatan Anda.

Satu potong donat bertabur gula halus mengandung 10 - 20 gram lemak trans, dan 250 hingga 300 kalori kosong (kalori negatif yang bisa menjadi pencetus obesitas).

4. Keripik Kentang

Menikmati sebungkus keripik kentang saat menonton televisi memang sangat menyenangkan. Dan jika Anda menyukai keripik tersebut, Anda sebaiknya waspada. Karena keripik kentang (termasuk kentang goreng) mengandung banyak acrylamide yang diketahui sebagai salah satu karsinogen yang terbentuk ketika makanan dipanggang atau digoreng dengan suhu tinggi.

"Saya perkirakan bahwa acrylamide adalah penyebab ribuan kanker di Amerika Serikat setiap tahunnya," ujar Clark University, seorang profesor peneliti dari Dale Hattis.

5. Makanan Low-Fat
Jangan tertipu dengan banyaknya makanan yang beredar dengan embel-embel low-fat atau rendah lemak. Gula dan garam bahkan non-fat, tetapi efeknya sama buruk dengan lemak.

Para produsen cookies, saus salad, yogurt dan makanan lain yang mencantumkan label low-fat tetap memasukkan gula dan garam dalam jumlah besar yang memberikan rasa lezat tetapi juga tidak baik bagi kesehatan.

Dr. Mehmet Oz yang sering menjadi di berbagai acara televisi Amerika Serikat menyarankan Anda untuk memakan makanan asli dan segar dibanding produk-produk berlabel low-fat.

6. Margarin
Sekalipun margarin sempat dipuji-puji sebagai sebagai pengganti mentega (margarin terbuat dari lemak nabati, mentega dari lemak hewani), ternyata margarin tidak lebih baik dari mentega, sekalipun telah diberi label bebas kolesterol.

Seperti dilaporkan situs The Natural Health Hub, margarin adalah sumber utama lemak trans (lemak jahat) yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah serta merusak pembuluh darah. Jadi, lupakan margarin, pilih minyak zaitun.

7. Minuman Bersoda
Minuman bersoda memang menyegarkan, sekaligus membuat tubuh Anda menumpuk gula dalam jumlah yang sangat besar. Satu botol minuman bersoda mengandung rata-rata 10 sendok gula pasir.

Berdasarkan laporan jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention, meminum minuman bersoda setidaknya 2 kali seminggu akan menaikkan seseorang terkena kanker pankreas. Ingin yang lebih buruk? Mengonsumsi lebih dari 2 botol soda manis per hari akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan diabetes. (kpl/RRN)

RI masih Jajaki Beli Kapal Selam


Penulis : Amahl Sharif Azwar
Kamis, 02 Juni 2011 14:48 WIB     
Komentar: 0

JAKARTA--MICOM: Pemerintah masih menjajaki pembelian kapal selam untuk memonitor wilayah perbatasan laut seperti blok Ambalat. Padahal, Malaysia telah mengonfirmasi pengoperasian dua kapal selam buatan Prancis di perairan mereka pada tahun ini.

"Pembelian kapal selam masih dijajaki. Belum diputuskan spesifikasi kapal itu dari negara mana. Kami masih menunggu hasil kajian dari TNI AL," ujar Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Marsekal Muda Bonggas S Silaen yang ditemui di kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (1/6).

Bonggas menambahkan beberapa negara produsen kapal yang ada saat ini antara lain Belanda, Rusia, dan Jerman. Adapun perakitan dua unit kapal perusak rudal saat ini tengah masuk ke dalam proses negosiasi dengan pihak pabrik. Meski begitu, pihak Kemenhan belum mau membuka negara produsen kapal selam itu.

Dalam wawancara khusus dengan Media Indonesia, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno mengatakan pembelian kapal selam masih berada dalam proses. Tim evalusi pengadaan dari Pemerintah masih menjajaki pembelian tersebut. Kasal mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir atas rencana 'Negeri Jiran' itu.

"Sebetulnya rencana pembelian dua kapal selam sudah dari 2004, tapi karena tertunda-tunda, baru tahun ini. Saya kan dulu orang kapal selam, saya dianggap ahlinya. Mudah-mudahan tahun ini terealisasi," ujar Kasal Laksamana TNI Soeparno.

Secara terpisah, pakar pertahanan Universitas Indonesia Andi Widjajanto mengatakan Indonesia harus merealisasikan pembelian empat kapal selam itu. Selain itu, Pemerintah juga harus mendesak Malaysia untuk tidak melakukan gelaran kapal selam di perbatasan yang memprovokasi.

Menurut dia, perencanaan strategis (renstra) Malaysia pada tahap kedua yang mencakup gelaran kekuatan maritim memang berpusat di Kalimantan Utara. Hampir bisa dipastikan kapal selam itu akan beroperasi di perairan Filipina, Laut China Selatan, Laut Sulawesi, dan blok Ambalat.

"Daerah itu ideal untuk menggelar kapal selam karena itu laut dalam. Hampir bisa dipastikan, 90%, manuver-manuver itu akan ada juga di blok Ambalat," ucap Andi. (SZ/X-12)

RI Gelar Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN
Perompakan dan lalu lintas imigran gelap merupakan sejumlah isu utama di Asia Tenggara
Kamis, 19 Mei 2011, 10:33 WIB
Denny Armandhanu

Menhan Purnomo Yusgiantoro (tengah) bersama para koleganya se-ASEAN (AP Photo/Achmad Ibrahim)

VIVAnews - Para menteri pertahanan se-ASEAN hari ini bertemu di Jakarta untuk merumuskan kerja sama keamanan untuk menanggulangi tantangan yang dialami Asia Tenggara. Beberapa isu besar yang tengah dihadapi kawasan ini adalah perompakan dan lalu lintas imigran gelap.
Pertemuan ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) itu juga akan merumuskan langkah dalam mewujudkan salah satu pilar ASEAN demi terwujudnya komunitas ASEAN 2015.
Membuka ADMM, Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan bahwa pertemuan mereka kali ini untuk "Memperkuat Kerja sama Pertahanan di ASEAN dan Komunitas Global untuk Menghadapi Tantangan Baru."
Menurut dia, ini adalah cerminan dari semakin banyaknya tantangan yang dihadapi oleh masyarakat internasional.
"Tema ini terinspirasi dari dinamika lingkungan strategis baik global maupun regional yang menghadirkan tantangan yang cukup kompleks, sekaligus peluang yang cukup menjanjikan," ujar Purnomo.
Di antara berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat internasional pada saat ini, ujar Purnomo, adalah perompakan, imigran gelap, perubahan iklim, keamanan energi, pangan dan air dan kelangkaan sumber daya alam. "Semuanya dapat berimplikasi terhadap pertahanan yang di masa mendatang diperkirakan akan meningkat intensitasnya," ujar Purnomo.
Forum ADMM kali ini, jelas Purnomo, akan mengetengahkan upaya ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, serta mengantisipasi solusi dengan cara meningkatkan kerja sama di kawasan. ADMM juga adalah forum yang berfungsi untuk mendukung terciptanya komunitas ASEAN 2015 dengan pencapaian pada salah satu dari tiga pilar, yaitu politik dan keamanan.
"Peningkatan kerjasama dalam bidang pertahanan harus juga ikut mendorong terbentuknya ASEAN sebagai organisasi yang people centered, people oriented dan people to people contact," ujarnya.
ADMM merupakan acara puncak menteri pertahanan ASEAN yang berlangsung selama sepekan ini. Pertemuan ini dihadiri oleh menteri-menteri pertahanan ASEAN atau perwakilannya dan beberapa delegasi negara kawasan.

Mobil karya anak bangsa


1. Maleo
haxims.blogspot.com
dibidani oleh menristek BJ Habibie tahun 1996 dengan harga patokan ditarget tidak lebih dari 30 Juta agar terjangkau masyarakat, Habibie pun memutar otak untuk merancangnya mulai dari mesin yang berkapasitas 1300 cc, komponen lokal diatas 80%. Dan untuk mematangkan rencana tersebut dia menggandeng pabrikan mobil dari Australia untuk melakukan riset dengan satu unit mobil sebagai contoh telah dihasilkan. Namun sayang dana untuk itu kemudian tersedot oleh proyek mobnas Timor milik Tommy anak bungsu presiden Suharto, sehingga proyek mobnas Maleo pun terhenti.
2. Timor S2
haxims.blogspot.com
Meskipun pada awalnya mengambil utuh KIA Sephia sebagai produk awalnya namun Timor telah menyiapkan sendiri rancangan Mobnas generasi keduanya yang dirancang oleh rumah desain Zagato Italia, namun terhenti juga langkahnya akibat Krisis Moneter 1998 dan kejatuhan rezim ayahnya.
3. Bakrie B-97
haxims.blogspot.com
Grup Bakrie pun pernah menyiapkan mobil rancangannya berjenis MPV yang mana desain rancang bangun kendaraan ini telah dilakukan di Inggris, bahkan satu unit mobil contoh pun sudah dibuat dan diuji coba di sana, namun belum sempat keluar lagi-lagi tersandung krisis moneter tahun 1998 sehingga proyek tersebut tidak jadi dilanjutkan.
4 Macan
Kendaraan sejenis MPV dengan kapasitas mesin 1.800 cc dari PT. Texmaco, dengan menggandeng Mercedes Bens PT. Texmaco mengeluarkan kendaraan ini, dan satu unit prototype sudah dipamerkan di arena pekan Raya Jakarta pada pertengahan tahun 2001, tapi belum sempat diproduksi masal PT. Texmaco keburu gulung tikar.
5. Gang car
haxims.blogspot.com
dari PT. DI, meskipun bidang usahanya membuat pesawat tapi PT. DI juga membuat mobil imut berkapasitas 2 orang ditenagai mesin 125-200 cc yang didesain bisa masuk gang-gang sempit di perkotaan. namun sayang proyek ini tidak pernah terdengar lagi kabarnya sejak tahun 2003 setelah PT.DI dilanda kemelut dan merumahkan 9000-an karyawannya.
6. Marlip
haxims.blogspot.com
Mobil listrik buatan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memang fenomenal karena menggunakan energi alternatif selain BBM yaitu listrik. namun sayang modelnya masih jauh dari harapan sebuah mobil, entah apa yang ada dibenak orang-orang LIPI menampilkan mobil dengan energi alternatif tapi dengan desain sekelas bengkel las pinggir jalan, itulah Marlip.
7. Gea
haxims.blogspot.com
City car produksi bareng PT Inka dan BPPT menggunakan mesin 650 cc yang merupakan mesin asli buatan dalam negeri dari hasil riset BPPT dengan nama “Rusnas” dan karena masih dalam tahap pengembangan maka body mobil masih menggunakan fiberglass. Namun apakah setelah produksi masal nanti mereka akan menggunakan baja dengan Model seperti ini?…. Harus diingat orang membeli mobil bukan karena mesinnya saja, tapi juga tampilannya yang menarik.
8. Arina
haxims.blogspot.com
Karya Universitas Negeri Semarang (Unnes). Bisa dibilang langkah berani yang diambil akademisi dengan menciptakan sebuah mobil mendahului Perguruan tinggi sains ternama di Indonesia seperti ITB dan ITS, dan desain bodynya juga lebih menarik dibanding Gea dan Marlip, Namun mengandalkan mesin motor 150 – 250 cc sebagai penggeraknya? Tampaknya pihak Unnes harus memikirkan mesin yang memiliki kapasitas silinder lebih besar namun irit untuk menggendong body berkapasitas 4 penumpang, minimal 500 cc..
9. Tawon
haxims.blogspot.com
Diciptakan oleh produsen gas pertama di Indonesia PT Super Gasindo Jaya, dengan sumber bahan bakar bensin dan gas. Penciptanya merencanakan mobil ini untuk mengganti bajaj, hmmm.. cukup seimbanglah bila disandingkan dengan bajaj malah bisa dibilang lebih bagus, namun untuk dijual komersial apalagi dengan harga Rp 48 juta nggak menjamin mobil ini bisa diterima pasar.
10. Komodo
haxims.blogspot.com
dari PT. Fin Tetra Indonesia, Layaknya seekor binatang purba dari zaman pra sejarah yang masih tinggal di bumi, maka tampilan Mobil Komodo pun garang, dan memang kendaraan tersebut di desain untuk menjelajah medan offroad. Namun sebenarnya kendaraan ini bukan masuk kategori mobil lebih pas kategori ATV bahkan mesinnya pun lebih kecil dari ATV, hanya 180 cc.
11. Esemka Digdaya
haxims.blogspot.com
Yah sesuai namanya mobil ini adalah hasil karya anak-anak SMK 1 Singosari Malang, kendaraan ini berjenis MPV dan siapa sangka mobil hasil karya anak SMK yang nota bene masih berumur 16-17 tahun ini begitu sempurna melebihi produk mobnas pabrikan lainnya dalam PPI 2009 Di Kemayoran Jakarta. Meskipun mesinnya masih menggunakan mesin eks Timor 1.500 cc itu cuma masalah kecil, karena tinggal menggantinya saja dengan mesin berkapasitas lebih besar dengan komponen lokal yang tinggi, dijamin harga jualnya akan terjangkau. Dua jempol untuk SMK 1 Singosari Malang.

Rabu, 01 Juni 2011

Info Teraktual Seputar Teknologi dan Perkembangan Militer Nasional

June 01, 2011

Kesiapan Alutsista TNI dibawah 50%

Pengeluaran Anggaran Terbesar Untuk Belanja Pegawai

JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menilai kesiapan alutsista yang dimiliki TNI masih di bawah rata-rata 50 persen.

"Jumlah dan kualitas alutsista yang ada masih minim, baik dari segi umur maupun teknologi," kata Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan, Marsda TNI Bonggas S Silaen, saat jumpa pers di Kemhan, Jakarta, Rabu (1/6).

Menurut dia, persenjataan yang dimiliki TNI saat ini rata-rata berusia 25-40 tahun dengan kesiapan TNI AD sekitar 35 persen, TNI AL sekitar 30 persen dan TNI AU sekitar 30 persen.

"Itu perhitungan kesiapan persenjataan tahun 2005, namun saat ini naik tidak tinggi. Kesiapan persenjataan disebabkan oleh kurangnya anggaran," katanya.

Bonggas mengatakan, anggaran yang diberikan pemerintah kepada Kemhan yang kemudian dibagikan kepada empat unit organisasi, yakni Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Kemhan sendiri sejak tahun 2006 terus mengalami peningkatan hingga saat ini. Namun prosentase terbesar anggaran TNI habis hanya untuk belanja pegawai.

Dijelaskan oleh Bonggas, pada tahun 2006 anggaran yang didapat oleh Kemhan sebesar Rp28 triliun, 2007 sebesar Rp32,6 triliun, 2008 sebesar Rp32,8 triliun, 2009 sebesar Rp33,6 triliun dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai Rp42,8 triliun. Sementara tahun 2011 ini mencapai Rp47,4 triliun.

Namun, lanjut dia, anggaran yang diberikan oleh pemerintah itu lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai (gaji & operasional), sementara untuk belanja modal atau pembelian alutsista tidak terlalu tinggi.

"Alokasi anggaran pertahanan saat ini masih 0,69 persen dari PDB," katanya. Ia menambahkan, bila kebutuhan anggaran pertahanan diproyeksikan minimal 2 persen dari PDB dalam 15-20 tahun, maka kesiapan alutsista yang dimiliki oleh TNI bisa mencapai 70 hingga 90 persen. hit me!!

Sumber : ANTARA

TNI AL Minta AS Tingkatkan Materi Latihan



JAKARTA - Latihan bersama (Latma) Cooperation Afloat Readines and Training (CARAT) 2011 dalam rangka kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat yang diikuti oleh TNI AL dan US Navy berakhir pada 2 Juni mendatang. Materi latihan akan terus dikembangkan agar terjadi pengingkatan kualitas kedua lembaga.

"Kami minta pada AS agar ada peningkatan materi latihan. Kalau tadinya hanya latihan di bidang perang atas air, mungkin tahun depan perang kapal selam, intelijen, atau pelatihan logistik,"kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno usai membuka acara Pekan Olahraga AL Wilayah Barat (Porwilbar) di Jakarta, Selasa (31/5).

Soeparno mengatakan Angkatan Laut AS menyambut baik usulan ini. "Malah, Insya Allah, Kapal Selamnya datang ke sini untuk menambah pengetahuan kita,"katanya.

Dia menambahkan, kedua belah pihak merasakan manfaat dari kegiatan Latma ini. Upaya untuk meningkatkan materi latihan bertujuan agar wawasan dan pengetahuan TNI AL semakin bertambah. Selain itu, hal ini bisa memberikan pengalaman lebih pada Angkatan Laut AS.

Seperti diberitakan sebelumnya, latihan bersama Angkatan Laut RI dan AS ini melibatkan 3 kapal perang RI dan 3 kapal perang AS serta tim kesehatan, tim marinir, tim komunikasi dari kedua Angkatan Laut RI-AS. Latihan ini melibatkan 1.500 personel dengan rincian 1.137 personel TNI AL dan 363 personel US Navy.

Overhaul KRI Nenggala-402 selesai Januari 2012

Terkait kapal selam TNI AL, punch me!! KRI Nanggala-402, yang sedang diperbaiki di Korea Selatan Kasal mengatakan akan segera selesai. "Kapal selam kita sudah diperbaiki semua, kapal selam yang menjalani overhaul Januari 2012 selesai,"katanya.

KRI Nanggala-402 menjalani perbaikan dan perawatan total di perusahaan galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), Korea Selatan. Kapal selam TNI AL ini diberangkatkan ke Korea Selatan pada Desember 2009 lalu untuk menjalani pemeliharaan total untuk dapat memulihkan performanya.

Sebelumnya, TNI AL juga telah meng-"overhaul" kapal selam KRI Cakra-401 di tempat yang sama.

KRI Nanggala merupakan kapal selam type 209/1300 yang banyak digunakan Angkatan Laut sedunia. Kapal ini memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot dan diawaki oleh 34 pelaut. Sebagai bagian dari armada pemukul, KRI Nanggala dipersenjatai 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung serta sonar dari jenis CSU-3-2 suite.

Sumber : JURNAS

Tuesday, May 31, 2011

Latihan Bersama US Navy & TNI AL

JAKARTA - Personil marinir AS tengah melakukan persiapan simulasi dengan persenjataan lengkap di atas geladak kapal Destroyer berpeluru kendali USS Howard (DDG 83) yang bersandar di JICT 2 Port A, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/5). Kedatangan tiga kapal perang Amerika kapal pendaratan USS Tortuga (LSD 46), kapal penghancur berpeluru kendali USS Howard (DDG 83) dan kapal Frigat USS Reuben James (FFG 57) untuk melakukan latihan bersama dalam pengamanan maritim dan operasi anti-perompakan.FOTO ANTARA/M Agung Rajasa/ama/11, TRIKORA88





smack me!!

Sunday, May 29, 2011

Upacara Gelar Pasukan Pengamanan Presiden

PONTIANAK - Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas Lanud Supadio dan Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti mengikuti Upacara Gelar Pasukan Pengamanan Presiden, di Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (28/5). Sebanyak 1.800 personil dari TNI dan Polda Kalbar dipersiapkan untuk mengamankan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, terkait peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong ke VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 pada 30-31 Mei di Pontianak. FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/ss/pd/11


throw me!!

Pembelian Kapal Selam Tahun ini di Realisasi

JAKARTA - Pemerintah memastikan rencana pembelian kapal selam tahun ini. Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya Susilo, mengatakan setidaknya ada dua unit kapal selam yang akan dibeli. "Tahun ini kami harapkan bisa direalisasi," katanya kepada Tempo di Jakarta, Jum'at (27/5).

Susilo mengatakan kementerian sedang memproses tawaran pembelian kapal selam dari beberapa negara. Meski demikian, ia tidak menyebutkan kapal selam buatan negara mana yang akan dipilih. Meski kesepakatan pembelian dilakukan tahun ini, dua kapal selam itu baru selesai dibangun lima tahun mendatang.

"Tawarannya banyak. Kami umumkan spesifikasi yang kami butuhkan seperti apa dan mereka yang mengajukan penawaran," katanya. Kebutuhan kapal selam untuk TNI AL sebenarnya lebih banyak. Saat ini TNI AL baru memiliki dua kapal selam.kick me!!

Akan tetapi, Susilo mengatakan pembeliannya menyesuaikan ketersediaan anggaran. Ini karena harga kapal selam yang sangat mahal. Ia mencontohkan kapal selam jenis Scorpene yang dibeli Malaysia dari Prancis harganya mencapai €550 juta atau lebih dari US$700 juta.

Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM

Saturday, May 28, 2011

PMN Belum Cair, PAL Terancam Gulung Tikar


Dari kiri ke kanan : Panglima TNI Agus Suhartono, Menteri Pertahanan Purnomo Yosgiantoro dan Dirut PT PAL, Harsusanto shoot me!!

JAKARTA - Kondisi keuangan PT Penataran Angkatan Laut Indonesia (PAL) sepertinya sudah di ujung tanduk. Perusahaan galangan kapal ini memberikan warning kepada pemerintah, bila sampai bulan Juli nanti bantuan Penyertaan Modal Ne­gara (PMN) sebesar Rp 3 triliun tidak dicairkan juga, maka PT PAL terancam gulung tikar.

“PMN tersebut akan digu­na­kan untuk membiayai segala ke­butuhan dalam pembuatan ka­pal laut baru yang diproduksi PAL, yang saat ini masih ter­beng­kalai. Makanya, PMN menjadi ke­harusan bagi pengembangan PT. PAL, dan diharapkan sudah cair secara bertahap mulai bu­lan Juli 2011,” kata Direktur Utama PT PAL Harsusanto dalam pen­jelasannya saat mengadakan rapat dengan Komisi VI DPR, Jumat (27/5).

Harsusanto memprediksi, pada Juni nanti PAL sudah akan me­ma­suki masa kritis.

Setidaknya ada sembilan per­soalan pokok yang akan dihadapi PAL, diantaranya masalah gaji kar­yawan yang tidak ter­bayar, hutang pihak keti­ga yang makin membengkak, pro­duksi kapal yang tersisa sebanyak 7 kapal ti­dak bisa dilanjutkan, produksi kapal tanker 17.500 DWT pesanan Pertamina akan me­ngalami gangguan dan bank meng­hentikan kucuran kredit.

“Apabila Juli PMN belum cair ma­najemen akan me­la­kukan be­berapa langkah antisipasi, di an­taranya merumahkan sebagian per­sonil yang idle, menutup se­mentara bengkel produksi, mem­ba­yar gaji BOD dan BOC serta kar­yawan tidak secara penuh, dan yang terakhir memberhentikan pembangunan tu­juh kapal,” ungkapnya.

Dalam penjelasannya, terungkap selama enam ta­hun terakhir nilai penjualan ti­dak lebih dari Rp 1,049 triliun dan net pro­fit perusahaan tidak mampu me­­nutupi biaya overhead rata-rata per tahun sebesar Rp 214 mi­liar.

Ketidakdisiplinan perusahaan da­lam penerapan budgetary con­trol mengakibatkan peningkatan bia­ya produksi atau kenaikan bia­ya material dan keterlambatan proses produksi yang menyebab­kan proyek terminasi.

“Akumulasi dari permasalahan ter­sebut mengakibatkan pe­ru­sahan mengalami bleeding yang me­nguras modal perusahaan, se­hing­ga perusahaan mengalami ke­sulitan liquiditas atau cash flow problem. Sehingga total nilai ke­rugian perusahaan dalam lima ta­hun terakhir, dari tahun 2006-2010 mencapai sekitar Rp 935 miliar,” beber Harsusanto.



Pasca krisis global tahun 2008, lan­jutnya, terjadi perubahan dras­tis terhadap pasar kapal dunia, se­hing­ga harga kapal baru menukik tajam sampai mencapai 30 persen dari harga kapal baru tahun 2008. Dampaknya keengganan pembeli untuk melanjutkan kontrak pem­bangunan kapal baru.

Di tengah kesulitan yang ter­jadi, PT PAL terus berupaya ber­tahan hidup dan meyelesaikan pem­bangunan beberapa kapal ser­ta proyek lainnya.

“Dengan posisi exiting con­tract disertai terjadinya delay, maka buyer menterminasi de­ngan tanpa kerugian sama sekali. Ka­laupun sampai saat ini masih bisa bertahan, karena mengan­dal­kan pendapatan perusahaan dari perbaikan kapal-kapal komersial maupun dari TNI dan Polri. Itu belum termasuk bea perawatan peralatan ka­mi yang berusia di atas 30 ta­hun. Biayanya juga mahal,” ungkapnya.

Kendala Internal & Eksternal

Dijelaskan, PAL memiliki ba­nyak kendala internal peru­sa­ha­an, hal ini mengakibatkan pe­ru­sa­haan semakin melorot. Di antara­nya, cash-in perusahaan belum bisa memenuhi seluruh kebu­tu­han biaya gaji dan operasional pe­rusahaan. Fasilitas produksi su­dah relative tua, estimasi pen­jualan harga pasar kapal masih me­nanggung utang, dan ope­ratio­nal income tidak dapat me­nutupi biaya perusahaan sehingga likuiditas negatif, PAL tidak mam­pu melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas produksi.

Sedangkan untuk masalah eks­ternal perusahaan, yaitu, bu­ruk­nya tingkat kolektibilitas pe­ru­sa­haan sehingga tidak dapat mem­per­oleh pendanaan baru dari bank.

Tingkat suku bunga dalam ne­geri juga tinggi. Selain itu belum ber­kembangnya industri penun­jang yang mengakibatkan kom­po­nen kapal harus diimpor.

“Dengan banyaknya kendala tersebut, walaupun ada perbaikan di tahu 2010, tapi tetap tidak mam­­pu meng-cover carrying po­ten­tial loss proyek pem­bangunan kapal eksisting sebagai akibat ada­nya krisis global akhir tahun 2008, yang mempengaruhi ke­lang­sungan usaha di tahun tahun men­datang. Untuk itu sangat diper­lukan restrukturisasi me­nyeluruh dengan dukungan pe­me­rintah baik dalam peng­ga­langan pasar dalam negeri mau­pun perbaikan struktur permo­da­lan dalam bentuk PMN,” pin­tanya.



Menurutnya, keberadaan PT PAL sebaiknya dipertahankan pe­me­rin­tah, karena perannya yang ikut men­dukung prestasi bangsa In­do­nesia di kancah inter­na­sional.

Sampai saat ini setidaknya, PT PAL telah mem­pro­duksi 200 kapal komersial dan 50 kapal perang, memproduksi kom­ponen power plant untuk PLN, aset pemerintah dalam rangka pe­nugasan pengadaan alutsista.

PT PAL merupakan pusat pen­didikan dan pelatihan untuk te­naga terampil penunjang industri per­­kapalan, dan sebagai tulang pung­gung Kementerian Perta­ha­nan dan TNI AL, terutama dalam hal pe­meliharaan dan perbaikan ka­­pal termasuk pemasangan senjata.

“Tanpa adanya dukungan dari pemerintah berupa PMN, dari ta­hun 2010 sampai 2015 di­prediksi PAL akan terus me­nga­lami ke­rugian sekitar Rp 146 miliar dengan penjualan Rp 376 miliar. Tapi bila PMN dari pemerintah se­­gera dicairkan, jumlah pen­jua­lan sekitar Rp 2,5 triliun dan ke­untungan Rp 227 miliar,” urainya.

PT PAL meminta dana PMN yang bersumber dari dana cash dari pemerintah sebesar Rp 2,196 tri­liun, dan konversi utang ke instansi pemerintah Rp 814 mi­liar. “Dengan demikian kese­lu­ruhan­nya Rp 3 triliun,” tukasnya.

Setelah mendapat PMN, PAL akan melakukan program re­struk­turisasi dan revitalisasi. Selain itu akan digunakan untuk kebutuhan tercapainya Going Concern PT PAL pada tahun 2013. “Selain un­tuk mengurangi utang pe­ru­sa­haan, nantinya dana PMN akan di­­pakai untuk meningkatkan gross margin 13-16 persen dan ju­ga untuk kebutuhan pemasaran produksi PAL tahun 2011-2015 se­banyak Rp 1,3 triliun - 2,5 tri­liun,” ujarnya.

Mesti Pilih Salah Satu

Pemerintah dinilai belum mem­berikan kesempatan bangkit bagi in­dustri pertahanan dan stra­tegis se­perti PT PAL. Pa­dahal, Pre­siden Su­silo Bam­bang Yu­dho­yono te­lah meng­instruksikan un­tuk me­ng­utamakan pem­ba­ngu­nan dan peng­gunaan alutsista buatan da­lam negeri.



“Tahun 2005 SBY mengatakan untuk mengutamakan alutsista da­lam negeri. Pada intinya semua ter­gantung dari komitmen dan ke­putusan antara Menteri BUMN dan Menteri Keuangan,” kata be­kas Menteri Pertahanan, Ju­wo­no Su­darsono, Kamis (26/5).

Juwono mengharapkan, in­dus­tri strategis dan pertahanan dapat dikembangkan demi tercip­ta­nya pertahanan negara ma­ritim yang kokoh dan kuat.

Makanya, dia sangat setuju bila BUMN strategis yang saat ini membutuhkan sun­ti­kan dana seperti DI, PT PAL dan PT PINDAD diprioritas­kan penyehatannya. Meski begitu dia menyadari pe­ngu­curan dana bantuan tersebut ti­dak bisa dilakukan sece­pat­nya, mengingat keterbatasan ke­­­uangan negara. “Dengan ter­­­­batasnya anggaran yang di­mi­liki pemerintah, seper­tinya pe­­merintah mesti memilih sa­lah satu perusahaan untuk di­be­rikan PMN,” tegasnya.

Negara Kepulauan dengan Industri Perkapalan Kronis

Sangat ironis jika Indonesia sebagai negara kepulauan dan ba­hari memiliki industri pembuatan kapal yang kon­di­sinya sekarat.

Sebagai satu-satunya industri pem­buatan kapal di Indonesia, ke­beradaan PT PAL harus di­per­tahankan. Oleh karena itu ka­langan DPR mendorong agar ku­curan dana sebesar Rp 3 triliun bagi PT PAL segera dicairkan.

“Bagaimana bisa menopang Indonesia yang disebut sebagai negeri bahari kalau industri ka­palnya dalam kondisi tidak la­yak. Untuk mendukung negara bahari tersebut maka PT PAL harus diberikan PMN,” kata anggota Komisi VI DPR, Nasril Bahar.



Anggota Fraksi PAN ini men­jelaskan, memang perlu kajian khu­sus dan mendalam untuk me­nen­tukan PMN dan kelang­su­ngan PT PAL. Ini yang perlu di­per­hatikan panja restrukturisasi BUMN Komisi VI dan harus ber­hati-hati dalam memutuskan dan terus me­ngawasi industri stra­tegis perusahaan pelat merah.

“Market penjualan kapal di Indonesia sangat bagus, ka­rena kita membutuhkan ka­pal kargo, kapal penumpang dan jenis kapal lainnya. Suka ti­dak suka PT PAL mesti dise­la­matkan. Lagipula teknologi yang dimiliki Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain­nya, dan kita tidak meng­ingin­kan BUMN seperti PAL kollaps,” tandasnya.

Meski begitu, kata anggota DPR dari Dapil Sumatera Utara III ini, PT PAL diharap­kan memiliki businees plan yang jelas sebagai bahan per­timbangan pemerintah dan DPR untuk mengucurkan da­na dari penyertaan modal ne­gara itu.

Selain itu, untuk memaju­kan industri pasarnya PAL ha­rus memiliki transparansi, efi­sen­si, inovasi dan penggunaan lokal konten industri kapal. “De­­ngan hal tersebut ke­ma­juan akan tercapai,” terang­nya.

Sumber : RAKYATMERDEKAONLINE.COM

Beberapa Senjata utama Indonesia


Monday, December 21, 2009

Pemerintah Bantu Modal PT PAL

JAKARTA - PT Perusahaan Pengelola Aset akan segera mencairkan dana pinjaman untuk membantu kesulitan modal kerja PT PAL Indonesia, khususnya dalam penyelesaian pesanan pembuatan kapal.

Hal ini bisa dilakukan setelah ditandatanganinya persetujuan dari Menteri Keuangan dan Menteri Negara BUMN tentang pencairan pinjaman sebesar 25,6 juta dollar AS dan Rp 193,37 miliar untuk keperluan modal kerja dan restrukturisasi PT PAL Indonesia.

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) ditugaskan pemerintah untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi BUMN pembuat kapal nasional tersebut.

Corporate Secretary PPA Renny O Rorong dalam siaran persnya di Jakarta, pekan lalu, mengatakan, pinjaman ini bersifat komersial, yang berdasarkan kajian akan dapat dilunasi PAL tahun 2018.

Pinjaman itu terdiri dari 25,6 juta dollar AS untuk penyelesaian pembangunan 10 kapal dan Rp 193,37 miliar untuk pembiayaan restrukturisasi korporasi.

Dengan pembiayaan ini, ujar Renny, pemerintah dan pemangku kepentingan mengharapkan PAL dapat lebih fokus dan efisien dalam menjalankan operasionalnya sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk menyongsong masa depan sebagai salah satu industri strategis di bidang pertahanan yang unggul dan dapat berkontribusi untuk memberikan hasil yang optimal bagi negara.

Atas langkah penyehatan ini, diharapkan tahun 2010 posisi penerimaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) PT PAL sudah positif.

Pada tahun 2011 laba perusahaan BUMN ini sudah mulai dibukukan. Tahun 2013 arus kas PT PAL diharapkan sudah membaik sehingga akan mampu melakukan pembayaran kepada PPA dan kreditor lainnya.

Renny mengatakan, selain restrukturisasi dan revitalisasi PAL, PPA yakin dapat menyelesaikan proses penyehatan PT Waskita Karya (Persero).

Saat ini PPA ditugasi pemerintah menangani penyehatan sekitar 14 BUMN yang mengalami masalah, baik keuangan maupun operasional.

Sumber : KOMPAS

Belanja Modal BUMN 2010 Diproyeksikan Rp.167 Triliun



JAKARTA - Kementerian Negara BUMN memperkirakan belanja modal (capital expenditure/capex) seluruh perusahaan milik negara pada 2010 bakal meningkat sekitar 10 persen dari total "capex" BUMN 2009 sebesar Rp152 triliun.

"Peningkatan `capex` didorong perkiraan bahwa kondisi ekonomi pada 2010 akan lebih baik," kata Menneg BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (21/12).

Menurut Mustafa, sektor yang memiliki prospektif kinerja keuangan antara lain sektor pertambangan, perbankan, telekomunikasi, dan perkebunan.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan setiap sektor dari seluruh deputi.

"Saya akan memanggil seluruh BUMN untuk merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010," katanya.

Lebih lanjut diutarakan Mustafa, pemanggilan BUMN untuk mendorong dilakukannya efisiensi, mengurangi biaya produksi dan sinergi antar BUMN.

"Tidak hanya perusahaan besar, tetapi seluruh BUMN harus melakukan terobosan untuk peningkatan kinerja keuangan," tegasnya.

Meski sejumlah BUMN disebutkan memiliki prospektif kinerja yang lebih bagus, Mustafa menuturkan beberapa BUMN belum bisa diharapkan untuk meningkatkan kinerja.

"BUMN Strategis jangan banyak berharap. Mereka harus meningkatkan kemampuan peluang pasar yang diberikan Departemen Pertahanan," tegas Mustafa.

Ia melanjutkan, yang penting bagi BUMN Strategis saat ini adalah mereka bisa memasok alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara cepat.

Sebelumnya empat BUMN Strategis, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad mendapat kontrak untuk memasok alutsista bagi Dephan dan Polri.

Sumber : ANTARA

Beberapa KRI Bakal Dipasangi Rudal Asal China


Instalasi rudal C-802 di FPB-57m

JAKARTA - Kapal Perang Republilk Indonesia (KRI) akan dipersenjatai dengan peluru-peluru kendali buatan China, kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono di Jakarta, Senin (21/12).

"Sebelumnya, kami telah melakukan uji coba dan menggunakan peluru kendali C-802, hasilnya bagus. Dan pengadaannya kita lanjutkan dan kini tengah dalam proses di Departemen Pertahanan," katanya, usai menghadiri rapat paripurna ke-30 TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

Ia mengatakan, selain peluru kendali C-802, juga tengah dijajaki pengadaan peluru kendali C-705 yang lebih ramping bentuknya dari negara yang sama. "Kedua rudal itu akan dipasangkan di kapal-kapal patroli cepat (fast patrol boat/FPB) dan kapal-kapal perang jenis 'van speijk'," kata Agus.

KSAL menegaskan, sejumlah kapal perang jenis 'van speijk' dan kapal patroli cepat 57m, akan ditingkatkan daya tempurnya dengan mengintegrasikan kembali seluruh sistem tempur dengan persenjataan dan peluru kendali. "Untuk membuat peluru kendali, kita belum mampu. Masih harus mengandalkan dari luar negeri. Tetapi kalau mengintegrasikan sistem tempur kapal-kapal perang kita, PT PAL sudah mampu," ujar Agus.

KSAL mengatakan, dengan keterbatasan anggaran pihaknya terus melakukan skala prioritas dalam pengadaan dan operasional alat utama sistem senjata. "Prioritas kami antara lain, pengamanan wilayah perbatasan maritim dan pulau-pulau terluar," kata Agus.

Ia mengemukakan, pihaknya masih melakukan pemetaan persenjataan dan perlengkapan apa saja yang dapat diserahkan pengadaan dan penanganannya kepada PT PAL.

Selain meningkatkan daya tempur sejumlah kapal perangnya, TNI Angkatan Laut juga secara bertahap akan mem-pensiunkan 27 armada perangnya terdiri atas enam kapal perang dan 21 pesawat Nomad untuk diganti dengan jenis baru dengan kemampuan dan efek tangkal yang lebih "mumpuni".

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

6 KRI dan 21 Nomad TNI AL Dipensiunkan


KRI Teluk Mandar-514, eks Tacoma class LST

JAKARTA - Markas Besar TNI Angkatan Laut segera "mempensiunkan" 27 armada perangnya karena sudah tidak laik untuk dioperasionalkan.

Usai menghadiri rapat paripurna ke-30 TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Senin (21/12), mengatakan, ke-27 armada perang yang akan segera dipensiunkan adalah enam kapal perang dan 21 unit pesawat Nomad.

"Pesawat Nomad memang tidak semua dipensiunkan. Kita sisakan enam yang masih laik operasional, untuk pelatihan bagi penerbang," katanya.

Kasal mengemukakan, pesawat Nomad TNI Angkatan Laut nantinya akan diganti seluruhnya dengan pesawat intai jenis CN-235 MPA dari PT Dirgantara Indonesia. Terkait itu, Mabes TNI AL telah menandatangani kontrak pembelian tiga pesawat dengan PT Dirgantara Indonesia.

"Tiga pesawat MPA CN-235 PT Dirgantara Indonesia sudah cukup memadai ditambah enam pesawat Nomad yang masih tersisa untuk melakukan pengintaian dan penginderaan," katanya.

Dijelas Agus, pesawat intai maritim CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Laut itu telah dipasangi sensor deteksi dan penginderaan sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi pengintaian dan penginderaan, dan targeting.

"Pesawat ini juga telah disiapkan dengan provisi pengembangan ke depan sehingga punya kemampuan antikapal selam, tergantung dari peralatan yang dipesan sesuai kebutuhan operasional, dan spesifikasi teknik yang dipesan TNI AL," katanya.

Pemesanan tiga pesawat intai maritim senilai 80 juta dolar AS itu, merupakan bagian pertama dan enam pesawat yang direncanakan dan masuk dalam rencana strategis TNI AL 2010-2014 menggantikan pesawat Nomad.

Selama ini untuk pengintaian dan penginderaan TNI Angkatan Laut mengoperasikan pesawat intai maritim NC212-200 buatan PT DI, yang sebagian juga telah menggantikan pesawat Nomad yang akan memasuki masa pensiun.

Sementara itu, enam kapal perang yang akan dipensiunkan adalah kapal perang buatan Amerika Serikat yang usianya sudah lebh dari 20 tahun.

Sumber : ANTARA

Sebanyak 136 Marinir Berangkat ke Pulau Terluar

SURABAYA - Sebanyak 136 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar VIII (Satgasmar Puter VIII), Senin (21/12), berangkat ke lokasi tugas.

Keberangkatan mereka dilepas Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir L.W. Supit mewakili Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra dalam upacara resmi di lapangan Apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.

Dalam amanat yang dibacakan Kepala Staf Pasmar-1, Danpasmar-1 mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan yang berbatasan dengan negara-negara tetangga serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah berpotensi mengalami permasalahan.

"Potensi masalah itu dalam segala bidang, di antaranya pertahanan, hukum, ekonomi, dan masalah yang menonjol akhir-akhir ini adalah sengketa batas wilayah, pencurian hasil alam, perompakan, dan penyelundupan," katanya.

Dari latar belakang itulah, katanya, TNI khususnya TNI AL dan Korps Marinir menggelar kekuatan untuk mengamankan pulau-pulau strategis terluar yang rawan konflik demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).



"Lebih dari itu, penugasan kepada segenap prajurit Korps Marinir adalah suatu kepercayaan dari pimpinan, sekaligus kehormatan dan amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada satuan, diri sendiri, dan Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Ia berpesan selama berada di tempat penugasan hendaknya mereka menjadi "mata" dan "telinga" bagi Korps Marinir yang berada di Garda depan wilayah NKRI.

"Tunjukkanlah kemampuan kalian untuk menambah keharuman TNI, TNI AL, Korps Marinir, Bangsa dan Negara di mata masyarakat," kata orang nomor satu di jajaran Pasmar-1 itu.

Ke-136 anggota Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar VIII yang dipimpin Komandan Satgas Lettu Marinir Muhamad Akhyar Marpaung itu akan menempati pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia Timur.

Pulau yang menjadi lokasi penugasan mereka adalah Pulau Fani, Pulau Brass di sebelah utara pulau Irian, dan Pulau Dana Rote yang berbatasan langsung dengan Australia.

Sumber : ANTARA

TNI AL Butuh 151 Kapal Perang


KRI Karel Satsuitubun-356, ex-HNLMS Isaac Sweers, F814 (Van Speijk class)

SURABAYA - Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto menegaskan bahwa TNI AL membutuhkan sedikitnya 151 kapal perang untuk mengamankan seluruh wilayah Nusantara.

"Kami sudah mempunyai sejumlah kapal perang, pesawat udara, dan kendaraan tempur (ranpur), tapi mayoritas sudah berusia 26 tahun lebih," katanya ketika mewakili KSAL Laksamana Madya Agus Suhartono dalam seminar di ITS Surabaya, Kamis (17/12).

Di depan peserta Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA) yang digelar rutin setiap tahun itu, ia mengatakan kebutuhan minimal alat sistem utama senjata (alutsista) bagi TNI AL adalah 151 kapal perang, 54 pesawat udara, dan 310 ranpur.

"Karena keterbatasan anggaran negara, maka kami menargetkan kebutuhan itu dalam 10-15 tahun, namun kami akan tetap merencanakan tiga cara dalam jangka pendek yakni penambahan baru sesuai kemampuan anggaran, menghapus alutsista yang tua atau membahayakan, dan memodernisasikan," katanya.

Terkait penambahan alutsista baru itu, katanya, KSAL sudah mencanangkan korvet nasional dalam beberapa tahun ke depan, kemudian melakukan pemodernisasian kapal perang.

"Alutsista tua itu membutuhkan biaya perawatan yang mahal, karena itu pimpinan akan melakukan modernisasi, di antaranya untuk kapal selam yang akan dilakukan di Korea selama 1-2 tahun dengan melakukan kerja sama alih teknologi," katanya.

Menurut dia, alih teknologi itu merupakan hal penting untuk mewujudkan kemandirian persenjataan militer dalam jangka panjang, sekaligus mewujudkan kedaulatan negara.

"Kalau kita beli korvet ke Belanda, maka kita akan sangat tergantung pada suku cadang dari mereka, karena itu indutsri pertahanan nasional kita harus dimandirikan," katanya.

Ia mengaku, industri pertahanan nasional sekarang masih mengalami beberapa hambatan, di antaranya modal, sumberdaya manusia, teknologi yang tertinggal. Karena itu mereka perlu diberdayakan secara bertahap untuk kemandirian bangsa ke depan.


KRI Sanca-815 hasil pengembangan Fasharkan TNI AL

"Kemandirian itu merupakan pertahanan yang sangat strategis, karena pertahanan bagi negara kita merupakan hal yang penting. Sekarang saja, kita kehilangan uang Rp.30 triliun lebih per tahun dari ikan yang dicuri negara lain. Itu masih dari ikan saja," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap Indonesia kelak dapat merancang alutsista secara mandiri melalui sinergi antara TNI, industri pertahanan nasional (inhannas), dan peran perguruan tinggi dalam dukungan sumberdaya manusia serta riset.

Menanggapi tawaran Asrena KSAL itu, Pembantu Rektor (PR) IV ITS, Prof Ir Eko Budi Djatmiko, MSc PhD, mengatakan sumberdaya manusia di perguruan tinggi sangat mampu untuk diajak mewujudkan kemandirian dalam bidang pertahanan.

"Saya kira, kami mampu, tapi hal itu perlu dukungan dari pemerintah, terutama dalam bidang riset dan pengadaan laboratorium terkait bidang pertahanan. Riset kami mungkin ada tapi kurang pengalaman dan hal itu akan teratasi dengan dukungan laborarium," katanya.

RI Mampu Produksi 50 Kapal Perang Per Tahun

Fayakhun Andriadi, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, mengatakan, jika seluruh industri galangan kapal domestik diberdayakan, RI mampu memproduksi 50 kapal perang per tahun.

"Dengan begitu, kebutuhan 151 kapal perang TNI Angkatan Laut dalam rangka pengamanan kedaulatan NKRI dapat dipenuhi sekitar tiga tahun saja, dengan biaya yang diperlukan Rp7,5 Triliun per tahun," ungkapnya di Jakarta, Sabtu (19/12), menanggapi pernyataan pihak TNI Angkatan Laut tentang kebutuhan 151 kapal perangnya.

Dalam kaitan ini, Fayakhun Andriadi mengingatkan diperlukan `politicall will` yang sunguh-sungguh dari pihak Pemerintah (melalui Dephan, Depkeu serta Perbankan Nasional) guna merealisasikan penguatan kemampuan TNI kita.

Ia mengatakan, pihak Dewan melalui Komisi I DPR RI sangat menyetujui pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia, serta mendukung sepenuhnya pengajuan kebutuhan itu oleh pihak TNI Angkatan Laut, demi menjaga kedaulatan wilayah NKRI.


2 LCU didalam well deck LPD KRI Surabaya-591

"Sebagai realisasinya, perlu pemberdayaan industri galangan kapal nasional, jangan lagi terlalu tergantung pada impor, demi memperkuat industri domestik secara keseluruhan," tegasnya.

Mengenai harga perang itu, demikian Fayakhun Andiradi, pihaknya mengacu pada harga yang terangkat saat Menteri Pertahanan (Menhan) meresmikan kapal LPD buatan PT PAL, Surabaya, yakni sekitar Rp150 miliar per unit.

"Apabila diperlukan 151 kapal baru, dengan asumsi rata-rata harga per kapal Rp150 miliar, maka diperlukan biaya sekitar Rp22,6 Triliun untuk memenuhinya," katanya.

Sumber : ANTARA

60 Persen Pesawat Jangan Diterbangkan

JAKARTA - Langkah realistis TNI Angkatan Udara agar tidak terjadi lagi kecelakaan pesawat terbang pada tahun 2010 adalah dengan hanya menggunakan pesawat-pesawat yang layak terbang.

”Saat ini, hanya 40 persen pesawat TNI AU yang layak terbang,” kata pengamat militer Andi Widjajanto, Jumat (18/12).

Seperti diberitakan, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Imam Sufaat, Selasa di Makassar, mengatakan, kenaikan anggaran Rp 1,3 triliun pada tahun 2010 akan diprioritaskan untuk memenuhi target jangka pendek, yakni satu tahun tanpa kecelakaan.

Menurut Andi, kondisi alutsista milik TNI AU saat ini hanya sekitar 40 persen pesawat yang layak terbang. Oleh karena itu, ada dua solusi yang bisa diajukan terkait target itu.

Pertama, angka 40 persen itu dinaikkan menjadi 100 persen pesawat yang layak terbang. Kedua, hanya pesawat-pesawat layak terbang yang digunakan dalam operasional.

”Untuk kemungkinan pertama kan butuh biaya besar, yang sepertinya tidak mungkin terealisasi dalam setahun ini,” kata Andi. Oleh karena itu, bagi Andi, pilihan kedualah yang paling masuk akal. ”Ini solusi yang paling realistis daripada manusia yang jadi korban,” katanya.

Menurut Andi, hingga kini TNI AU tidak pernah membuka dengan terus terang penyebab kecelakaan-kecelakaan pesawat. Penyelidikan dan pengungkapan tidak pernah diungkapkan. ”Yang disalahkan selalu adalah manusia dan cuaca, jadi sebenarnya kita belum tahu apa penyebab beberapa kecelakaan pesawat TNI AU yang sudah-sudah,” katanya.

Sumber : KOMPAS

Saturday, December 19, 2009

Pangadaan Alutsista Diusulkan Lewat Penunjukkan Langsung

JAKARTA - Departemen Pertahanan (Dephan) berencana mengajukan lex specialis atas Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa, khusus untuk pengadaan alutsista. Hal ini dilakukan menyusul adanya usulan penunjukan langsung pengadaan alat utama sistem persenjataan.

Anggota Komisi I Tantowi Yahya berpendapat Keppres 80/2003 memiliki semangat untuk mengeliminir tindakan korupsi. Dalam pengadaan alutsista ia menilai sah saja jika memang alutsista itu menuntut kerahasiaan yang tinggi.

"Dalam beberapa hal, untuk pengadaan alutsista jika membutuhkan kerahasiaan yang tinggi, sah-sah saja untuk penunjukan langsung. Tapi, apabila juga ada diproduksi negara lain mekanisme tender Keppres 80 bagus dilaksanakan," kata Tantowi di Jakarta, Kamis (17/12).

Terkait dukungan pemerintah atas BUMN Industri Pertahanan, ia tetap percaya mekanisme tender merupakan langkah yang baik. Mekanisme tersebut akan memaksa produsen untuk terus memperbaiki kualitas produknya sehingga mampu bersaing dengan produsen lainnya.

"Pada awalnya kita memang tidak mampu atau kalaupun mampu, kualitasnya di bawah. Tapi, daripada tidak dimulai sama sekali. Contohnya kita punya alutsista untuk logistik, seperti panser. Produknya bagus dan TNI akui itu," sahutnya.

Ia menyadari wilayah penunjukan langsung memang tidak bisa dijangkau DPR karena ranah DPR hanya sampai pembuatan UU, tidak peraturan yang lebih teknis seperti keppres. Maka itu, ia meminta agar DPR dibukakan ruang untuk mengawasi.

Menurutnya DPR akan menyorot bagaimana anggaran itu digunakan secara efektif dan efisien, khususnya pada titik penaikan harga. "Kita sorot sekarang bagaimana anggaran itu efektif dan efisien. Titik yang menaikkan harga selayaknya dibuang. Esensinya dalam hal ini adalah transparansi. Pemerintah mesti menjelaskan kalau diadakan penunjukan langsung itu kenapa," ujarnya.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

Thursday, December 17, 2009

Foto Hunting di Satria Mandala

Dear all Brothers,

Untuk mempererat silaturrahmi antar sesama penggemar militer, kami pengurus FORMIL regional Jabodetabek mengundang para readers blog ALUTSISTA untuk hunting foto bersama di Museum Satria Mandala, Jln. Gatot Subroto Jakarta Selatan.

Acara diadakan pada hari Sabtu, 19 Desember 2009 pukul 10.00 WIB s/d Selesai. Tidak dipungut biaya pendaftaran, peserta hanya cukup membayar bea masuk sebesar Rp.3.000/ orang plus Rp.1.500/kamera.

Regards,
Admin blog ALUTSISTA

Serah Terima Kapal Patroli Cepat 38 M PT.PAL ke Dirjen Bea Cukai

SURABAYA - Kapal Patroli Cepat 38 Meter Aumunium, melakuan pelayaran perdana usai peresmian dan penyerahan kapal tersebut, di dermaga divisi kapal perang PAL Indonesia, Tanjung Perak Surabaya, Kamis (17/12). Kapal ini merupakan pesanan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Departemen Keuangan RI, yang merupakan karya rancang bangung putra-putra terbaik PT. PAL Indonesia. Kapal ini akan digunakan oleh Dirjen Bea dan Cukai untuk mendukung pengamanan dan penegakan hukum di wilayah kedaulatan laut Indonesia. FOTO ANTARA/Bhakti Pundhowo/EI/Koz/nz/09.




Latihan Anti Teror Taifib-1 Marinir

SURABAYA - Sejumlah anggota Unit Anti Teror Pasukan Khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir, melakukan pembebasan sandera penumpang pesawat di Apron Hanggar Merpati Maintenance Facility, Juanda Surabaya, Kamis (17/12). Latihan pembebasan sandera oleh teroris penyandera pesawat yang dilakukan dalam waktu singkat tersebut, merupakan kesiapan TNI khususnya Korps Marinir dalam mengamankan obyek vital akses luar negeri. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/09




Pengelola Aset Siapkan 237 Miliar Rupiah untuk PT PAL


Well deck KRI Banjarmasin-592

JAKARTA - PT Perusahaan Pengelola Aset mengucurkan pinjaman senilai US$ 25,6 juta atau sekitar Rp 237,5 miliar ke PT PAL Indonesia untuk penyelesaian pembuatan 10 kapal, dan Rp 193,37 miliar untuk restrukturisasi korporasi.

Pinjaman tersebut merupakan bagian dari Program 100 Hari Kabinet Indonesia Bersatu II tentang penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista). "(Pinjaman ini) tonggak penting penyelamatan PAL," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar di Jakarta Selasa (15/12).

Di antara 10 kapal itu terdapat sebuah kapal jenis landing platform dock pesanan TNI Angkatan Laut yang bisa memuat 5 helikopter. "Kapal sepanjang 125 meter itu merupakan pengangkut helikopter terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut," ujar Mustafa.

Direktur Utama PPA Boyke Mukijat mengatakan, pembiayaan ini sebagian merupakan perjanjian antara kedua perusahaan, dan sebagian lagi dari pembiayaan bersama dengan bank-bank milik negara. Jangka waktu pinjaman bervariasi. "Paling lama 2018," ujar Mustafa yang enggan menyebutkan besar bunga pinjaman.

Pembiayaan korporasi dialokasikan sebagai tambahan modal untuk pemeliharaan, perbaikan kapal, rekayasa umum, talangan masa transisi, dan pembayaran sebagian utang. Boyke menolak pinjaman ini semata memenuhi tuntutan pemerintah akan kebutuhan alutsista. "Pinjaman sesuai asas korporasi dan bisnis," ujarnya.

Sampai saat ini perusahaan pembuatan dan pemeliharaan kapal itu terus merugi. Tahun lalu, PAL tekor Rp 43 miliar. "Tahun ini belum hitung, tapi tidak boleh lebih dari itu," ujar Direktur Utama PAL Harsusanto JR. Namun, ia optimistis tahun depan perusahaannya bisa meraup laba. Pasalnya, sudah ada kesepakatan penyediaan alutsista harus lewat produsen dalam negeri.

Saat ini, beban pekerjaan di perusahaan yang berlokasi di Surabaya Jawa Timur itu hampir penuh. Selain pembuatan 10 kapal baru tadi, juga ada pesanan 14 kapal lain. Di bagian pemeliharaan, PAL sedang memperbaiki dua kapal perang jenis korvet milik Belanda. "Pihak asing pun mempercayai kami," ujar Hersusanto.

Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM

Wednesday, December 16, 2009

Anggaran Alutsista TNI AU Naik Rp 1,3 Triliun

MAKASSAR - Anggaran Alutsista TNI AU tahun 2010 bakal naik Rp 1,3 triliun. Diharapkan dengan adanya kenaikan anggaran ini, dapat mewujudkan target zero accident dan sistem pertahanan yang modern di TNI AU.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya, Imam Sufaat, kepada wartawan saat meninjau Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (16/12).

"Pemerintah menaikkan Alutsista TNI AU dari sebelumnya Rp 3,3 triliun menjadi Rp 4,6 triliun untuk tahun 2010," kata Imam.

Menurut Imam, kenaikan anggaran tersebut untuk membiayai penggantian dan perawatan pesawat milik TNI AU. Termasuk untuk membayar gaji personel sebesar Rp 1,7 triliun, dan pembelian sparepart pesawat Rp 550 miliar.

TNI AU juga berencana menambah 4 atau 5 pesawat pesawat angkut jenis Hercules tahun 2010 nanti. "Di Indonesia kan sering terjadi bencana alam, kita tidak mau malu dengan pihak asing yang datang membantu dan pesawat kita kurang," pungkas Imam.

Dalam kunjungannya itu, KSAU juga memeriksa kekuatan pertahanan udara dan pangkalan operasi utama di Tarakan, Makassar. Termasuk pula memeriksa kekuatan pasukan TNI AU.

Sumber : DETIK.COM

Alutsista Bakal Dapat Kucuran Kredit Bank BUMN

JAKARTA - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan sinergi perbankan plat merah dalam upaya membantu revitalisasi industri alat utama sistem senjata (alutsista). Sinergi ini akan diarahkan ke dalam bentuk sindikasi pembiayaan atau penyaluran kredit.

Menurut Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, rencana pembiayaan revitalisasi industri alutsista tersebut tidak cukup hanya didukung oleh dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja, tetapi harus ada pinjaman dari pihak ketiga.

"Selain dana dari APBN juga refinancing ya. Ini bagusnya ada sindikasi antar bank BUMN untuk mem-back up industri strategis, khususnya alutsista," katanya di Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Selasa (15/12).

Ia mengatakan, tiga perusahaan plat merah yang bakal direvitalisasi terkait dengan alutsista antara lain PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan PT Pindad. Pemerintah akan fokus tiga hal dalam revitalisasi tersebut, antara lain on quality, on budget, dan on time.

"Jadi kualitas harus bagus, pembiayaan tepat dan pengiriman barang tepat waktu," tambahnya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menghitung total biaya yang akan dikeluarkan untuk meremajakan industri strategis tersebut bersama Departemen Pertahanan. Dalam APBN 2010, anggaran alutsista sebesar Rp 10,2 triliun, merupakan bagian dari anggaran belanja modal yang dialokasikan sebesar Rp 83,243 triliun.

Sementara itu, mengenai jaminan pemerintah dalam pembiayaan alutsista oleh industri yang bersangkutan, menurut Mustafa hal itu sudah disampaikan dan disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Menteri Keuangan saya lihat sudah tidak ada masalah lagi akan hal itu, tinggal administrasinya saja," ungkapnya.

Sumber : DETIKFINANCE.COM

Super Tucano Bakal di Tempatkan di Tarakan, Kalimantan Timur



TARAKAN - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Imam Sufaat bersama rombongan, Selasa (15/12) melakukan kunjungan ke Markas Komando Operasi II, Pangkalan TNI AU Tarakan. Danlanud Tarakan, Letkol Penerbang Erwan Andrian mengungkapkan, kunjungan KSAU ini berkaitan dengan rencana TNI AU untuk menempatkan pesawat Super Tucano di Tarakan. Pesawat ini nanti akan melakukan patroli di daerah perbatasan.

"Penempatan pesawat Super Tucano ini, sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah perbatasan. Apalagi ini sesuai dengan amanat presiden agar di daerah perbatasan diperhatikan. Dengan keberadaan pesawat ini diharapkan keamanan di daerah perbatasan dapat terjaga dari gangguan negara lain," katanya.

Selain penempatan pesawat Super Tucano, kata Erwan, akan ditempatkan pula sejumlah personel TNI AU. Rencananya ada 300 personel TNI AU yang akan ditempatkan di Markas Komando Operasi di Tarakan. "Yah pastinya jumlah personel akan ditambah, dengan keberadaan pesawat Super Tucano ini," ujarnya.

Menurut Erwan, saat ini personel TNI AU di Tarakan, baru 33 orang. Pasalnya hingga saat ini pembangunan perumahan untuk anggota TNI AU belum selesai. "Pembangunan rumah ini masih minim, dan belum selesai, sehingga masih menunggu sampai 2010 mendatang," ungkapnya.

Sekedar informasi, Pesawat Tucano merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasilia. Pesawat Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano.

Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah stasiun pengait dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua stasiun pengait bisa dipasang bom sejenis MK-81 dan MK-82, peluncur roket jamak, dan bom berpemandu Laser.

Sumber : TRIBUNKALTIM

KRI Nanggala-402 Mulai Menjalani Perbaikan di Korea Selatan



SURABAYA - Kapal selam dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) TNI AL pekan lalu diboyong ke Korea Selatan untuk diperbaiki.

Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (Kh) Toni Saiful di Surabaya, Selasa (14/12) mengatakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 itu diangkut ke Korea Selatan dengan menggunakan kapal Combi Dock III dan mulai menjalani perbaikan.

"Kapal itu berangkat ke Korea Selatan pekan lalu untuk perbaikan lengkap (overhaul), dan Minggu ini mulai menjalani perbaikan" katanya. Menurut dia, KRI Nanggala-402 bakal menjalani perbaikan besar hingga 18 bulan kedepan.

Sistem penggerak kapal menggunakan motor listrik Siemens jenis "low-speed" yang disalurkan langsung melalui sebuah "shaft" ke baling-baling kapal.

Total daya yang dikirim adalah 5.000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik dihasilkan oleh baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25 persen dari berat kapal.

Tenaga baterai diisi oleh generator yang dijalankan empat unit mesin diesel MTU jenis "supercharged".

KRI Nanggala-402 memiliki 14 torpedo buatan AEG dan sebuah periskop buatan Zeiss disamping "snorkel" buatan Maschinenbau Gabler.

KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton dengan dimensi 59,5 m x 6,3 m x 5,5 m, berpenggerak mesin diesel elektrik yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot dan diawaki 34 pelaut.

Kapal ini merupakan kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan Angkatan Laut di dunia. Sebelumnya, Koarmatim juga telah mengirimkan kapal sejenis, KRI Cakra-401 ke Korea Selatan untuk diperbaiki. Perangkat teknologinya yang sebelumnya buatan 1970-an kini telah diganti dengan perangkatan teknologi buatan 1990-an.

KRI Nanggala buatan Howaldtswerke (HDW), Kiel, Jerman Barat tahun 1981. Kapal pernah terlibat dalam latihan gabungan TNI AL - US Navy (CARAT-8/02) pada 27 Mei - 3 Juni 2002.

Selain itu kapal selam tersebut juga pernah terlibat dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004. KRI Nanggala juga berhasil menenggelamkan eks-KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudra buatan 1942 dengan torpedo SUT.

Sumber : ANTARA

Tuesday, December 15, 2009

Perjalanan KRI Cakra-401 & Nanggala-402 (II)



Cakra dan Nanggala

Kapal selam pertama (KRI Cakra) dibangun HDW pada 25 November 1977 dan bergabung dalam jajaran Kapal Republik Indonesia (KRI) pada 19 Maret 1981, dan KRI Nenggala dibangun pada 14 Maret 1978 kemudian bergabung pada 6 Juli 1981.

KRI Cakra-401 merupakan kapal selam kedua yang menyandang nama Cakra di jajaran kapal TNI AL. Kapal pertama dengan nama yang sama (Tjakra/ ejaan lama) adalah salah satu dari 12 kapal selam buatan Uni Sovyet (Kelas Whiskey).

Cakra dan Nenggala masuk dalam jajaran Satuan Kapal Selam Armada RI kawasan Timur (Satselarmatim), resmi beroperasi pada tahun 1981. Khusus untuk penamaan KRI di kapal selam, TNI AL mengambil nama dari senjata-senjata pamungkas tokoh-tokoh satria pewayangan. Cakra, diambil dari nama senjata sakti Kresna, sedangkan Nenggala diambil dari nama senjata milik Baladewa.

Rangkaian operasi dan patroli laut di perairan Indonesia menjadi menu utama kapal selam ini setiap tahun. Karena hanya memiliki dua kapal, Satselarmatim harus membagi rotasi dua unsurnya ini secara maksimal. Tentu saja jam berlayar keduanya amat tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur kombatan lainnya.

Jam berlayar yang sedemikian tinggi membuat KRI Cakra dan Nenggala harus seringkali mengalami perbaikan, baik yang sifatnya perawatan rutin maupun perawatan besar. Pada tahun 1993 KRI Cakra pernah melakukan perbaikan besar di PT PAL untuk mengembalikan performa mesin, pergantian baterai dan meng-update sistem sensornya. Begitu pula dengan KRI Nanggala yang menyusul masuk dok perbaikan PAL pada tahun 1997-1999. Perbaikan tersebut memakan waktu selama empat tahun.


KRI Cakra-401 di Dermaga Ujung, Armatim, Surabaya.

Satuan kapal selam Armada Timur ini lebih dikenal dengan sebutan satuan hiu kencana, dimana awak kapal dari satuan ini menyandang baret hitam berlambang Hiu kencana yang mempunyai motto “Tabah Sampai Akhir”.

Desain dan Teknologi Kelas 209

Saat pertama kali kapal selam kelas-209 diperkenalkan ke buyer (pembeli) di beberapa negara, terlebih dahulu sudah ada beberapa kapal sejenis diantaranya : kelas Daphne (Prancis), kelas Oberon (Inggris) dan kelas Foxtrot (Uni Sovyet). Dari semua, hanya kelas 209 yang konstruksinya menyediakan kemampuan yang setara namun harga yang ditawarkan relatif lebih murah.

Kelas 209 didesain oleh Ingenieur Kontor Lübeck (IKL) dengan basis rancangan kelas 206, tentunya ada peningkatan ukuran, berat dan peralatan pendukung lainnya. Dua tangki pemberat utama (main ballast) dirancang dan ditempatkan pada bagian depan dan belakang kapal, yang memberikan kemampuan menyelam lebih optimal.

Kapal ini didukung oleh empat diesel MTU dan empat generator AEG. Motor listrik AEG terpasang secara langsung ke lima atau tujuh bilah pemutar. Keberhasilan ekspor kapal selam ini tidak lepas dari tampilan teknologi yang lebih maju dari kapal selam diesel elektrik yang ada.



Konstruksi lambung kapal dirancang secara monohull, desain streamline dan material baja non magnetik. Rancangan seperti ini memungkinkan kapal bermanuver lebih lincah di dalam laut, serta kemampuan mereduksi pantulan sonar.

Desain 209 di daerah sub tropis seperti Yunani berbeda dengan kapal yang dioperasikan di perairan tropis, kapal selam di perairan tropis membutuhkan kabin pendingin udara untuk memberikan kenyamanan awak kapal. Selain itu tingginya kadar garam (salinitas) laut tropis juga memerlukan jenis sonar yang tidak sama dengan sensor bawah air di kawasan sub tropis.

Demikian halnya dengan KRI Cakra dan Nanggala, kapasitas batere kapal juga ditingkatkan di kedua fungsi pemakaian (high and low power usage), peningkatan ini menghasilkan kecepatan dan kedalaman menyelam maksimal serta menambah ketahanan lambung kapal yang mengaplikasi baja elastis berlapis dan media penyerap gelombang akustik. ©alutsista

Bersambung...

TNI AD Bentuk Tiga Brigif Baru



JAKARTA - TNI Angkatan Darat membentuk tiga brigade infanteri (Brigif) di dua komando daerah militer (Kodam) masing-masing di Kodam IX/Udayana dan Kodam VI/Tanjungpura serta di Divisi 1 Kostrad.

Tiga brigade infanteri itu diresmikan pada HUT ke-64 TNI Angkatan Darat oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal George Toisutta di Jakarta, Selasa (15/12).

Ketiga brigade infanteri baru itu masing-masing Brigade Infanteri 21 Komodo Kodam IX/Udayana, Brigade Infanteri 22 Ota Manasa Divisi I/Kostrad dan Brigade Infanteri 24 Bulungan Cakti Kodam VI/Tanjungpura. KSAD mengatakan pembentukan tiga brigade infanteri itu bertujuan memperkokoh upaya TNI khususnya TNI Angkatan Darat untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara.

"Saya juga berharap pembangunan tiga brigade infanteri itu dapat menjadi kebanggaan bagi rakyat di sekitarnya terhadap TNI, hingga memperkokoh kemanunggalan TNI-rakyat," ujarnya.

Pembentukan tiga brigade infanteri itu, lanjut Kasad, juga dapat menjadi sarana untuk menjamin keamanan rakyat tidak saja di daerah bersangkutan tetapi seluruh rakyat Indonesia. Khusus tentang kemanunggalan TNI dan rakyat, Kasad mengingatkan untuk terus ditingkatkan, karena kemanunggalan TNI dan rakyat merupakan garansi terjaminnya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Selain meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat, TNI Angkatan Darat harus mempermahir diri hingga menjadi tentara yang makin profesional dalam mengemban tugas pokoknya," ujarnya seraya menekankan, prajurit TNI Angkatan Darat harus tetap mempertahankan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara yang profesional.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

Uang Muka CN-235-220 MPA Diharapkan Cair Dalam Tiga Bulan


CN-235-220 MPA

BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (DI) berharap uang muka pengadaan tiga pesawat CN-235-220 MPA cair tiga bulan mendatang. Nilai total kontrak pesawat terbang pesanan Departemen Pertahanan (Dephan) itu sebesar 80 juta dollar AS.

Direktur Utama PT DI, Budi Santoso di Bandung, Senin (14/12), mengatakan, uang muka yang diharapkan sebesar 15-20% dari nilai kontrak yang ditandanganinya pekan lalu bersama Direktur Jenderal Sarana Pertahanan (Ranahan) Dephan, Marsekal Madya Eris Herryanto.

Uang muka diperlukan karena PT DI juga harus memesan komponen-komponen pesawat yang membutuhkan dana. Sementara, bagian pesawat seperti radar atau mesin harus dibuat dulu. Pembuatan mesin misalnya, membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.

"Mudah-mudahan penyerahan perdana pesawat CN-235-220 MPA dapat kami penuhi dalam waktu 24 bulan sejak kontrak ditandatangani," kata Budi.

Dana pembuatan pesawat terbang itu berasal dari kredit ekspor. Pemerintah meminjam dana dari bank luar negeri untuk disalurkan kepada PT DI.

Sumber : KOMPAS.COM

Dephan: Tingkatkan Kualitas Produk Alutsista Dalam Negeri



JAKARTA - Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan RI, Eris Harryanto mengatakan untuk memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) bagi Dephan dan TNI sudah ada komitmen untuk menggunakan alutsista produk dalam negeri. Untuk itu, BUMN Industri Pertahanan dalam negeri diharapkan bisa memproduksi Alutsista yang dibutuhkan Dephan dan TNI.

"BUMN Industri Pertahanan juga diharapkan agar meningkatkan kualitas Alutsista yang diproduksi dari dalam negeri dan disesuaikan dengan spesifikasi alutsista yang dibutuhkan Dephan dan TNI," ungkap Eris Harryanto kepada Jurnal Nasional, Senin (14/12).

Eris Harryanto menjelaskan, untuk pengadaan alutsista kedepan juga telah disepakati skema pembiayaannya yaitu melalui APBN, pinjaman dalam negeri dan kredit ekspor.

Menanggapi banyaknya alutsista untuk latihan tempur yang sudah usang (kadaluwarsa), menurut Eris, identifikasi alutsista yang dianggap usang lebih detilnya ada pada masing-masing angkatan.

Sebelumnya, Panglima Divisi II Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), Mayor Jenderal TNI Zahari Siregar mengemukakan bahwa alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat (AD) sudah usang.

"Banyak alutsista yang digunakan Kostrad dalam latihan tempur saat ini sudah usang, namun masih memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menyerang musuh," kata Mayjen TNI Zahari Siregar.

Sumber : JURNAS

Monday, December 14, 2009

PTDI Akan Menyelesaikan Pesanan 9 Heli Puma TNI AU



JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menyerahkan satu unit helikopter Super Puma pesanan TNI Angkatan Udara pada awal 2010, kata pimpinan perusahaan dirgantara itu di Jakarta, Jumat (11/12).

"Memang mundur dari jadwal, namun kini satu unit sudah selesai dari tiga helikopter yang harus diselesaikan. Total pesanan ada 16 unit," kata Dirut PTDI Budi Santoso.

Tersendatnya penyelesaian helikopter Super Puma yang sudah lama terkatung-katung itu karena adanya selisih kurs pada tahun pengadaan 1998 dan 2006 serta adanya kebijakan konversi pengadaan alutsista dari kredit ekspor (KE) kepada rupiah murni (RPM).

Ia mengemukakan, satu unit helikopter Super Puma yang sudah selesai pengerjaannya dan telah menjalani beberapa kali uji terbang, hasilnya memuaskan. "Jadi, tinggal diserah terimakan saja kepada pemerintah dan penggunanya TNI Angkatan Udara," ujar Budi.

TNI AU dan PTDI pada 1998 menandatangani Kesepakatan pembelian 16 unit Helikopter Super Pumma I NAS 332 beserta suku cadangnya. Dari jumlah itu tujuh unit telah selesai dan diserah terimakan.

Sedangkan dari sembilan unit yang tersisa, tiga unit masuk tahap penyelesaian dan sisanya akan dimodifikasi menjadi Super Puma II atau AS-532 "Cougar", yang merupakan kerja sama antara PTDI dan Eurocopter Perancis.

Modifikasi itu, lanjut dia, karena perkembangan teknologi yang makin canggih untuk heli Super Puma. "Ini pengadaannya sudah terlalu lama, sedangkan teknologinya terus berkembang, maka kami putuskan untuk melanjutkan pengadaan Super Puma TNI AU dengan jenis yang lebih baru, dari Super Puma I menjadi Super Puma II," kata Budi.

PT DI berkerjasama dengan Eurocopter membuat komponen Helikopter Super Puma II (Cougar) seri terbaru untuk menguasai pasar helikopter khusus Angkatan Udara di kawasan Asia.

Sumber : ANTARA

MoU Pertahanan Bisa Dijadikan Jaminan Pinjaman



JAKARTA - Nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Pertahanan, Menneg BUMN, Panglima TNI, dan Kapolri tentang komitmen penggunaan alutsista produk dalam negeri bisa dijadikan jaminan oleh BUMN Industri Pertahanan.

Itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat berkunjung ke PT Pindad, Bandung, Sabtu (12/12). "Ini bisa dipakai ke bank atau lembaga pinjaman untuk mendapatkan modal kerja. Yang teken dua menteri, Menhan dan Menneg BUMN. Dokumen ini bisa dipakai untuk melihat kebutuhan angkatan dan kebutuhan uang ke depan seberapa besar," kata Menhan.

Menhan menegaskan bahwa kebutuhan lima tahun yang dituangkan dalam lampiran nota kesepahaman dapat menjadi peluang bisnis karena itu merefleksikan proyek tahun jamak. Pernyataan ini ditegaskan oleh Dirjen Sarana Pertahanan Marsekal Madya Eris Herryanto. Ia menyatakan keberadaan MoU untuk menegaskan kebutuhan TNI hingga lima tahun ke depan. Nota ini juga untuk menghindarkan ketidakpastian pembelian atas produk alutsista dalam negeri.

"Mou ini adalah keyakinan terhadap kebutuhan lima tahun mendatang. Sudah bisa dipakai untuk dasar investasi. Sebetulnya ini untuk efisiensi dalam berinvestasi sehingga sudah ada kepastian dalam memproduksi," kata Eris.

Ia menambahkan bahwa nota ini bisa dipakai untuk berbagai pinjaman, termasuk pinjaman dalam negeri. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya menunggu realisasi janji dari Menteri Keuangan yang mengatakan akan membuat petunjuk teknis atas PP 54/2008 tentang pinjaman dalam negeri.

"Pinjaman dari nota itu menunggu juknis PP 54/2008 itu tentang keuangannya, bukan produksinya. Kalau bicara keuangan dalam negeri, kami menunggu PP 54/2008 yang sudah dijanjikan oleh menkeu," tandasnya.

Aturan Khusus Pengadaan Alutsista


Usulan pemerintah untuk menyusun aturan khusus atas Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa terhadap pengadaan alutsista bukanlah hal baru. Mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyatakan usulan tersebut sudah diupayakan sejak tiga tahun lalu.

"Tiga tahun lalu pernah diupayakan penunjukan langsung alutsista BUMNIS tetapi terkendala peraturan dan undang-undang perbankan," kata Juwono kepada Media Indonesia di Jakarta, Sabtu (12/12).

Menhan Purnomo Yusgiantoro sebelumnya menyatakan pemerintah akan mendorong adanya aturan khusus (lex specialis) atas pengadaan alutsista. Selain untuk mempercepat pengadaan, ia juga menyatakan bahwa pasar alutsista sempit dan bisa mendorong roda industri pertahanan yang mandeg beberapa tahun belakang. Ini, kata dia, merupakan komitmen pemerintah untuk merevitalisasi industri pertahanan.

"Pasarnya cukup sempit dan alutsista yang kita kembangkan adalah untuk pertahanan negara. Maka itu, dengan kekhususan yang dimiliki TNI, kami mengajukan permohonan kepada pemerintah. Kami juga pemerintah tapi menyangkut lex specialis Keppres ada Menkumham, Menkeu dan nanti segera diajukan," tukasnya.

Meneg BUMN Mustafa Abubakar juga menyatakan bahwa lex specialis merupakan kebutuhan BUMNIS. Selain itu, regulasi ini dapat mendukung momentum yang sudah tercipta.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

Pemerintah Beli Senjata Dalam Negeri


PTDI tengah mengembangkan CN-235 berkemampuan ASW.

JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, Jumat (11/12), pemerintah berkomitmen berupaya memenuhi kebutuhan persenjataan, baik untuk Tentara Nasional Indonesia maupun Kepolisian Negara RI, dengan memesannya ke industri pertahanan dalam negeri.

Komitmen itu, menurut Purnomo, akan tetap dilakukan walau diakui pula pihak produsen dalam negeri tersebut memiliki banyak kekurangan dan mengalami banyak kendala, seperti terkait masalah harga, kualitas dan spesifikasi teknis produk, serta soal pelayanan purnajual.

Hal itu disampaikan Purnomo seusai memimpin penandatanganan kesepakatan bersama Program Revitalisasi Industri Pertahanan Dalam Negeri sekaligus pemesanan tiga unit pesawat jenis CN235-220 konfigurasi Patroli Maritim (MPA) buatan PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Laut.

Hadir Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksdya Agus Suhartono, Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Makbul Padmanagara, dan sejumlah direksi BUMN Industri Strategis (BUMNIS).

”Kita sadar betul terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki BUMNIS. Namun begitu, kami tetap berkomitmen (memesan) karena dari sanalah kemudian diharapkan kegiatan ekonomi bergerak, yang juga akan memberi nilai tambah bagi industri pertahanan dalam negeri,” ujar Purnomo.

Purnomo juga memaparkan model pembiayaan, yang diyakini dapat mendukung program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri tadi. Purnomo juga merekomendasikan bentuk pengadaan persenjataan melalui penunjukan langsung.

Terkait tiga unit pesawat CN235-220 MPA yang dipesan, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menyebutkan, nilai kontrak pengadaan itu mencapai 80 juta dollar Amerika Serikat. Rencananya, penyerahan perdana pesawat sudah bisa dilakukan dalam 24 bulan pascapenandatanganan kontrak.

”Pesawat ini memiliki kemampuan menjalankan misi pengintaian, pengindraan, sekaligus penargetan. Pada masa mendatang kami akan mengembangkan teknologinya sehingga memiliki kemampuan antikapal selam. Idealnya TNI AL punya 16 unit,” ujar Budi.

Sumber : KOMPAS

Friday, December 11, 2009

Latihan Tumpas Teroris Taifib-1 Marinir

SURABAYA - Sejumlah anggota Unit Anti Teror Pasukan Khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir, melakukan latihan penumpasan teroris di Tower Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jumat (11/12). Latihan yang dilakukan kerjasama dengan PT Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Juanda tersebut, merupakan latihan pengamanan obyek vital (pam obvit) akses internasional. FOTO ANTARA/Eric Ireng/Koz/hp/09




Tanda Tangan Kontrak Pemesanan CN-235MPA ke PTDI

JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) memesan tiga pesawat intai maritim (Maritime Patrol Aircraft/MPA) CN-235 dari PT Dirgantara Indonesia (DI), untuk memperkuat jajarannya.

Pemesanan tiga pesawat intai maritim itu ditandai penandatanganan kontrak antara Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto di Jakarta, Jumat (11/12).

Ia mengatakan, pesawat intai maritim CN-235-220 untuk TNI Angkatan Laut itu telah dipasangi sensor deteksi dan penginderaan sehingga memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi pengintaian dan penginderaan, dan targeting.

"Pesawat ini juga telah disiapkan dengan provisi untuk pengembangan ke depan sehingga punya kemampuan antikapal selam, tergantung dari peralatan yang dipesan sesuai kebutuhan operasional, dan spesifikasi teknik yang dipesan TNI AL," kata Budi.

Pemesanan tiga pesawat intai maritim itu senilai US$80 juta itu, merupakan bagian pertama dan enam pesawat yang direncanakan dan masuk dalam rencana strategis TNI AL 2010-2014 menggantikan pesawat Nomad.

"Idealnya, TNI Angkatan Laut memiliki 16 pesawat intai hingga 2014, tapi kita masih terbentur anggaran," katanya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono mengatakan, setelah penandatanganan kontrak maka pembuatan tiga pesawat intai maritim itu segera dilakukan hingga pada 2011 TNI AL sudah menerima tiga pesawat tersebut.

"Ya kita minta segera selesai, untuk memperkuat fungsi pengintaian dan penginderaan," ujarnya.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

Ancaman Militer Mengecil di Masa Depan

JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memprediksi ancaman militer terhadap pertahanan negara bakal mengecil di masa depan. Namun ancaman nirmiliter akan mendominasi.

Hal itu disampaikannya dalam seminar Outlook Politik dan Ekonomi Indonesia 2010 di Jakarta, Kamis (10/12). "Ancaman militer ke depan ini akan kecil sekali. Kebanyakan dari non militer. Kita kan bisa rasakan sendiri dari ideologi, politik, budaya begitu mudahnya sekarang itu masuk semuanya," kata Menhan.

Meski demikian, Menhan menyatakan bahwa pengembangan postur pertahanan tetap dilakukan hingga memenuhi kebutuhan pertahanan minimum (minimum essential forces/MEF). Ia memperkirakan pembangunan MEF tersebut dapat dikejar dalam dua atau tiga rencana strategis (Renstra) atau sekitar lima belas tahun ke depan. Syaratnya adalah jika pertumbuhan ekonomi berjalan baik.

"Kalau kondisi perekonomiannya baik, kemudian anggaran meningkat, Insya Allah dalam dua tiga renstra, kita dapat membangun suatu kekuatan yang bisa kita pakai dalam suatu operasi militer untuk perang dan juga operasi militer selain perang," jelasnya.

"Ke depan kita tidak ingin membuat kekuatan yang besar yang mungkin memerlukan biaya yang cukup tinggi. Misalkan, prioritas penting sekarang ini adalah patroli maritim, ya yang kita bangun kapal-kapal patroli. Kebutuhan untuk itu sekitar 20-30 milliar rupiah. Tapi ingat, kapal patroli yang dibuat harus efektif untuk menangkal dan menjaga kedaulatan di perbatasan. Terutama untuk mencegah illegal fishing, illegal logging, dsb," terangnya.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

KRI Nanggala-402 Diangkut ke Korea Selatan

SURABAYA - Kapal selam milik TNI Angkatan KRI Nanggala-402 Rabu (9/12) diangkat dengan kapal Combi Dock III untuk melakukan perbaikan besar (overhaul) di Daewoo, Korea Selatan.



Thursday, December 10, 2009

Latihan Tempur Kostrad di Situbondo

SITUBONDO - Sebuah hellikopter jenis Bell milik Kostrad 509 menyuplai amunisi personil yang berperang melawan musuh di Pusat Latihan Tempur (Puslapur) Marinir Karangtekok, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (12/10). Sebanyak 1253 personil dari Batalyon Infanteri (Yonif) 509 Kostrad Jember, melakukan latihan rutin tempur serangan dalam operasi militer untuk perang. FOTO ANTARA/Seno S./ed/nz/09.




Penyematan Brevet Trimedia

JAKARTA - Sejumlah prajurit Korps Marinir dari unit Intai Amfibi (Taifib) melakukan pertempuran jarak dekat ketika memperlihatkan ketrampilan mereka pada penyematan brevet trimedia dan anti teror kepada KSAL Laksdya TNI Agus Suhartono di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta, Kamis (10/12). Brevet pasukan khusus itu diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada KSAL yang turut peran dalam mengembangkan dan memajukan Korps Marinir TNI-AL. FOTO ANTARA/Saptono/Spt/09